Jalan Panjang Keripik Tiram Jalan Panjang Keripik Tiram | Tiram Jogja

Saturday, May 18, 2013

Jalan Panjang Keripik Tiram



Keripik jamur tiram sebenarnya bukan makanan baru. Jamur tiram sendiri mulai di budidayakan di Indonesia sudah lebih dari 10 tahun yang lalu. 

Tapi pernahkah anda berfikir sejauh apa efek ekonomi yang anda hasilkan dari mengkonsumsi jamur tiram?

Seperti halnya sepiring nasi yang tidak hadir begitu saja, jamur tiram juga bisa hadir sebagai salah satu menu anda setelah melalui serangkaian proses yang melibatkan banyak orang.

Sebagai titik awal, Proses budidaya jamur tiram kita ambil dari para
pengusaha log. Pengusaha log biasanya masih berstatus UKM baik yang dikelola secara perseorangan atau kelompok tani. Satu usaha pembibitan log setidaknya menghidupi sekitar 5-10 orang tenaga kerja usia produktif dari lingkungan sekitar. Bahkan penulis pernah menjumpai pengusaha log yang menampung anak-anak putus sekolah atau memang sekedar mencari uang saku selepas sekolah. Itung-itung dari pada main mendingan bermain-main tapi dapat duit. Pengusaha log tentu cukup bijaksana untuk tidak membebani anak-anak dengan beban pekerjaan berlebih.

Bahan baku pembuatan log sendiri telah menyangkut beberapa bidang pekerjaan. Misalnya serbuk gergaji, semula serbuk gergaji hanya berupa limbah. Penyerapan serbuk gergaji paling banter cuma dipakai untuk kebutuhan kandang kuda yang serapan pasarnya sangat sedikit. Bagaimanapun dengan adanya budidaya jamur, serbuk gergaji mempunyai pasar tersendiri yang jauh lebih lebar yang secara langsung maupun tidak pasti ikut andil dalam perputaran ekonomi di wilayah penghasil kayu terutama para pekerja.

Pemulung meskipun tidak terlibat secara langsung dalam budidaya jamur tiram namun sedikit banyak ikut menikmati keuntungan ekonomi dari industry ini. Pemulung banyak berjasa dalam menyediakan botol-botol bekas yang di gunakan sebagai media pembibitan. Setelah beberapa kali mengunjungi produsen bibit dapat saya gambarkan satu produsen bibit membutuhkan setidaknya 400-500 botol bekas.

Meskipun beberapa produsen bibit juga memproduksi log jamur, banyak para pengusaha yang hanya focus pada produksi bibit jamur. Sama halnya dengan produsen log, satu pengusaha bibit dapat mempekerjakan karyawan setidaknya 5-6 orang. 

Petani merupakan jumlah terbanyak dalam industry ini. Satu orang petani rata-rata memiliki sekitar 2000 log jamur. Rata-rata petani membudidayakan jamur tiram sebagai penambah penghasilan keluarga. Untuk memelihara 2000 log jamur tiram, seorang petani hanya menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam setiap harinya. Dan biasanya waktu perawatan masih di luar pekerjaan utama. Misalnya untuk panen jamur tiram biasanya dilakukan sehabis subuh dan pekerjaan sudah selesai sebelum jam 6 pagi. Sehingga pagi harinya bisa pergi ke sawah atau ladang. 

Meskipun banyak orang mungkin tidak suka tetapi tetap harus penulis akui bahwa tengkulak merupakan peraih keuntungan terbesar dalam industry ini. 

Semakin berkembangnya industry ini, berkembang pula ornag-orang yang terlibat didalamnya. Jika pada mulanya jamur tiram hanya dikonsumsi sebagai sayur, sekarang jamur tiram dapat dijumpai dalam berbagai olahan seperti es krim, bakso, nudget, sate, gudeg maupun keripik jamur tiram.

Munculnya industry-industri pengolahan jamur tiram ini tentu saja membuka lapangan pekerjaan baru. Seorang pengusaha pengolahan jamur tiram skala UKM bisa mempekerjakan 2-3 orang. Bertambahnya usaha pengolahan jamur tiram tidak hanya berdampak secara ekonomi pada orang-orang didalamnya, Namun juga berimbas pada bidang pekerjaan yang lain. 

Misalnya pengolahan keripik jamur tiram, pasti membutuhkan alat-alat penggorengan, mesin-mesin pemeras minyak serta mesin-mesin pengolah lain yang banyak di antaranya menggunakan hasil produksi dari berbagai UKM rekayasa teknologi tepat guna yang sudah anda ketahui berapa banyak karyawan yang bekerja dalam bidang ini. 


Keripik jamur tiram yang kami sajikan ke hadapan anda telah melalui serangkaian proses pergerakan ekonomi yang panjang. Selain nilai gizinya yang relative tinggi, mengkonsumsinya berarti ikut memutar ekonomi sekian banyak pekerja yang terlibat didalam proses panjangnya.
 



No comments:

Post a Comment