Teknik Budidaya Jamur Tiram Teknik Budidaya Jamur Tiram | Tiram Jogja

Tuesday, April 10, 2012

Teknik Budidaya Jamur Tiram

Budidaya daya jamur Tiram Putih dimulai ketika anda menerima log dari para penjual/pembuat log. Hal pertama yang harus anda perhatikan ketika anda menerima log adalah kondisi log itu sendiri. Pastikan log yang anda terima benar-benar sesuai dengan deskripsi dari penjual sewaktu anda membeli. Mulai dari kesempurnaan bentuk log, ukuran, berat, tingkat kepadatan maupun kondisi misellium. Biasanya para penjual log menjual log dengan kondisi misellium sekitar 10%, kemudian memberi tambahan sekitar 2% dari jumlah log sebagai cadangan apabila ada log yang mati atau terkontaminasi. Namun demikian kami sangat-sangat menganjurkan anda untuk membeli log dengan kondisi misellium minimal 90%. Pada kondisi ini biasanya penjual log tidak akan memberi tambahan log karena log sudah bissa dipastikan tumbuh. Kelebihan dari membeli log yang miselliumnya  penuh adalah anda tidak akan kerepotan menggati log yang mati karena sangat jarang ditemui log yang miselium penuh dapat mati selama teknik perawatan dilakukan dengan benar. Kekurangannya adalah apabila terdapat log yang terkontaminasi dengan jamur lain anda tidak akan mendapat ganti. Untuk itu apabila anda belum mengerti track record dari penjual log yang bersangkutan sebaiknya jangan membeli log dalam jumlah besar. Hal ini untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila anda seorang pemula jangan begitu saja percaya perkataan penjual log. Kumpulkanlah informasi tentang jamur sebanyak mungkin sebelum anda benar-benar melangkah.  

Parameter utama yang harus anda pahami dalam budidaya jamur tiram adalah temperatur dan kelembaban kumbung. Tanpa mengetahui dua parameter utama ini anda seperti berlayar di samudra tanpa kompas.
Temperatur yang tepat akan merangsang tumbuhnya jamur. Kelembaban yang cukup akan menjaga kesegaran jamur. Beberapa penelitian menyatakan jamur akan tumbuh dengan baik pada temperatur antara 230 - 270  C dengan kelembaban antara 80 – 90%. Namun secara empirik pengalaman kami menyatakan jamur akan tumbuh baik pada suhu sekitar 250 C dan kelembaban antara 75 - 85%.
Apabila temperatur terlalu tinggi di atas 250 C , jamur akan lambat tumbuh. Apabila kelembaban kurang dari 70% maka jamur akan layu sebelum berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan karena air dalam tubuh jamur akan menguap karena perbedaan tekanan parsial dengan uap air yang ada di dalam kumbung. Apabila kelembaban di atas 85% jamur akan terlalu basah.
 Jamur yang terlalu basah akan menyebabkan efek domino. Pertama, jamur yang terlalu basah akan menyebabkan jamur disenangi lalat buah (jawa : Mrutu). Mrutu ini kemudian akan menyebabkan ulat di dalam batang  jamur. Ulat yang ada di dalam batang jamur akan memakan jamur sehingga jamur menjadi busuk dan tidak bisa di panen. Jamur yang busuk ini apabila tidak segera di keluarkan dari dalam kumbung akan menyebabkan Mrutu berkembang biak dengan cepat. 

No comments:

Post a Comment